Wednesday, October 12, 2016

HK Audio Lucas Nano 608i

Hai teman2 sekalian para pecinta, penikmat, dan pelakon musik

Saya hendak memperkenalkan produk teranyar dari HK Lucas Nano 608i. Berikut adalah video ulasan mengenai tutorial singkat penggunaan HK Lucas Nano 608i ini.


Beberapa keunggulan dari Lucas Nano adalah sebagai berikut:
  1. HK Lucas Nano 608i memiliki keunggulan Bluetooth, dimana untuk mengatur mixer anda, anda hanya memerlukan iPad dan aplikasi Lucas Nano yang dapat anda download di app store di iPad anda.
  2. Berat 16,3 Kg/ 36lbs, dilengkapi dengan dua monitor yang bisa dipasang langsung dengan subwoofer, atau bisa dibagi menjadi dua dengan dua stand, membuat anda sangat mudah untuk membawa Lucas Nano 608i ini kemana-mana.
  3. 8 channel mixer: 2 singer, 1 gitar, 1 keyboard, 1 drum electric, dll.
  4. Max 130 db
  5. Speaker aktif, so jut plug and play.
  6. Kualitas suara yang tidak perlu diragukan lagi.
  7. Audience:100 person
  8. You can do GIG EVERYWHERE!!!
Bagi anda yang sering show live dengan kualitas maksimal, anda dapat melakukan GIG anda baik itu di indoor (recommended) atau pun outdoor dengan sangat mudah! Investasi yang sangat menarik, dengan harga yang kompetitif.
Bisa juga dipakai untuk karaoke room keluarga, tempat ibadah, aula sekolah, lapangan upacara dsb. 

Christson James - Sales Project PT Perkasa Bermitra Sentosa, Audio and Lighting System
Komplek Gading Bukit Indah blok TA nomor 29
HP: 0812-219-66505/0896-4874-5336

Saturday, August 20, 2016

Eksposisi Kitab Amos

syalom saudara-saudara terkasih dalam Tuhan, sudah lama saya tidak posting di blog saya.
Di sini saya akan memberikan sebuah ulasan terhadap Amos pasal yang ke-6. Biarlah tulisan ini dapat menjadi berkat bagi saudara sekalian.

Dan saya harapkan bagi para mahasiswa atau siapapun yang hendak menggunakan ide saya, saya mengharapkan untuk menggunakan ini secara bertanggung jawab. Syalom al eikhem


AMOS 6

LATAR BELAKANG

A.    Penulis dan tokoh
Pandangan konservatif meyakini bahwa Amos menulis kitabnya sendiri, hingga terjadi beberapa kritik terhadap kesahihan kepenulisan Amos. Penggunaan kata ganti orang ketiga yang merujuk kepada diri Amos, memungkinkan bahwa dirinya dibantu oleh seorang teman dekat, atau teman sepelayanan.
            Amos adalah seorang penduduk Tekoa (1:1), yang letaknya lk 16 KM selatan Yerusalem. Letaknya tinggi sehingga secara alami kota itu merupakan kota pertahanan (2 Taw. 11:6). Letak dari Yerusalem ke Samaria, yang merupakan ibukota dari Israel Utara berjarak lk 50 KM, atau dari Tekoa ke Samaria berjarak lk 65 KM.[1]
Amos adalah seorang peternak (1:1) yang disekitar dusunnya terdapat rerumputan bagi ternak peliharaan. Ia tidak berasal dari golongan para nabi, dan tidak mendapat pendidikan di sekolah nabi (7:14).[2] Ia berkerja juga sebagai pemungut buah Ara di hutan, yang terletak di sebelah barat Yehuda untuk menambah penghasilannya, sebab di Tekoa tidak terdapat pohon-pohon Ara (1 Raj. 10:27).[3]
            Ia hidup pada zaman Raja Uzia, Raja Yehuda (767-728 SM), dan Yerobeam II, Raja Israel Selatan (793-753 SM). Masa pemerintahan Uzia dan Yerobeam II secara bersama-sama memerintah dan bertemu selama 14 tahun, yakni dalam kurun 767-753 SM. Sejak Uzia terkena kusta, ia terpaksa menggunakan pelaksana tugas pada tahun-tahun akhir pemerintahannya (2 Raj. 15:1-7). Sangat mungkin Amos melayani pada zaman Uzia dan Yerobeam II sedang berlangsung. Ia adalah seorang Yehuda yang kemudian berkhotbah untuk Kerajaan Utara, dan sekembalinya ia ke Yehuda, maka pelayanannya sebagai nabi berakhir pula (2 Raj. 7:10-13).[4] Dulu ia bukan seorang nabi, namun ia dipanggil Allah untuk menjadi seorang nabi (7:14).[5]

B.     Sosial, Politik, Agama, dan Ekonomi
a.       Sosial Politik
Diduga Amos berkhotbah untuk Israel Utara pada tahun 760 SM, atau 40 tahun sebelum Asyur menghancurkan Siria, dan kemudian Israel Utara pada tahun 721 SM. Pada masa pemerintahan Yerobeam II (793-753 SM),[6] Israel Utara memperluas daerah kekuasaanya (2 Raj. 14:25), dan kemudian dalam sector perdagangan maka mereka mengalami perkembangan yang berarti. Tetapi kemakmuran tersebut hanya terjadi pada pedagang (2 Raj. 3:10, 12, 15; 6:4), tetapi para petani malah terabaikan, dan banyak dari mereka ditindas oleh orang kaya (2 Raj. 2:6-7). Orang kaya tidak memperdulikan orang yang kelaparan (2 Raj. 6:3-6), orang yang menawar paling tinggi yang mendapat tempat utama (2 Raj. 2:6; 8:6). Pada musim kering orang miskin hanya bisa meminta pertolongan dari lintah darat (2 Raj. 5:11-12; 8:4-6) dan ketika mereka tidak sanggup membayar, mereka terpaksa menggadaikan tanah dan dirinya.[7] Keadaan yang mereka anggap makmur ini sempat membuat mereka terlena bahwa Allah berkenan dalam hidup mereka, tetapi sesungguhnya mereka melakukan kedurjanaan.[8]
b. Kedudukan Agama
Di Israel Utara keadaan agama banyak disalah artikan. Upacara agama terus menerus dilakukan (2 Raj. 4:4-5), tetapi mereka bersifat fasik seperti orang yang tidak mengenal Allah, dan bertindak asusila (2 Raj. 3:14; 7:9; 9:1-4). Ini adalah kekejian di mata Allah (2 Raj. 4:4), Allah tidak ada di tempat suci tersebut (2 Raj. 5:21-23; Am. 5:4, 5), dan persembahan itu sesungguhnya adalah untuk ilah lain (2 Raj. 8:14; Am 8:14). Upacara keagamaan yang mewah ini dan korban yang mahal yang dipersembahkan tersebut dibiayai dengan uang orang miskin (2 Raj. 2:8; 5:11).[9] Orang kaya bukan hanya berkuasa atas orang miskin, namun juga pada para nabi, imam, dan para hakim.[10]

METODE PENAFSIRAN

Untuk mendekati teks Amos pasal 6, saya akan mendekati dengan pendekatan penafsiran nubuat. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penafsiran nubuat adalah:
1.      Apakah nubuat bersifat ramalan atau teguran;
2.      Konteks;
3.      Penggenapan nubuat;
4.      Ciri-ciri: progresif, sastra, symbol, dll;
5.      Sederhana dan wajar adalah lebih akurat;[11]
6.      Dll.

PENAFSIRAN

1"Celaka atas orang-orang yang merasa aman di Sion, atas orang-orang yang merasa tenteram di gunung Samaria, atas orang-orang terkemuka dari bangsa yang utama, orang-orang yang kepada mereka kaum Israel biasa datang!
Tafsiran:
            Kata celaka di dalam bahasa Ibraninya yakni הוֹי (hoy) di dalam penggunaan oleh para nabi, merujuk kepada ungkapan malapetaka atau celaka yang akan datang. Kata celaka selalu diikuti dengan keadaan penghukuman di masa yang akan datang. Ini merupakan sebuah ancaman profetik (Am. 5:18; Yes. 1:4; Yer. 48:1).[12]
            Celaka akan menimpa orang-orang yang merasa dirinya aman Sion dan yang percaya kepada Gunung nya di Samaria. Celaka akan datang menimpa orang-orang yang disebut sebagai pemimpin-pemimpin dari bangsa lain, dimana Israel telah datang.
Nabi Amos hendak menyatakan bahwa malapetaka akan menimpa, bukan hanya Samaria (ibukota Israel Utara) akan tetapi juga kota Sion (Yerusalem, ibu kota Israel Selatan). Juga kepada para pemimpin-pemimpin negara lain, yang dimana Israel datang.
Jelas bahwa Israel datang untuk menjalin kerjasama dan mencari perlindungan. Dan nyatalah bahwa pada saat itu Uzia dari Yehuda dan Yerobeam II dari Israel dapat memperluas kerajaan mereka hampir serupa Kerajaan Daud dan Salomo, sebab Asyur berhasil menghancurkan Aram yang pada saat itu merupakan musuh utama bagi Israel (2 Raj. 14:25).[13]
Amos menggunakan istilah Israel untuk menyatakan Israel Utara, dan Yehuda untuk menyatakan Israel Selatan (1:1). Sehingga amat memungkinkan apabila Yerobeam II menjalin kerjasama dengan bangsa-bangsa lain, dengan tujuan mengokohkan kerajaan mereka. Ia tidak lagi mengandalkan Tuhan, akan tetapi bergantung kepada manusia untuk memberikan kepada mereka perlindungan. Mereka telah melakukan kejahatan di mata Tuhan dengan tidak mengandalkan Allah sebagai tempat perlindungan mereka, sebab apabila mereka mencari Allah maka mereka akan tetapi hidup (5:4, 6). Di tambah lagi keadaan tenteram dan posisi Israel yang sangat kuat ketika itu menyebabkan mereka merasa bahwa pelanggaran sosial bukanlah sesuatu yang berarti, sebab pikirnya bahwa orang-orang di Israel diperkenan oleh Allah karena negara mereka makmur dan kaya.
Amos hendak menyatakan dalam hal ini juga bahwa Sion akan mendapatkan celaka juga. Hal ini berarti juga bahwa Israel bagian selatan juga akan mendapatkan penghukuman, sebab Sion (Yerusalem) merupakan pusat pemerintahan dari Israel Selatan/Yehuda. Penghukuman akan terjadi karena mereka melakukan perzinahan rohani dengan menyembah dewa-dewa (2:4).

2 Menyeberanglah ke Kalne, dan lihat-lihatlah; berjalanlah dari sana ke Hamat yang besar itu, dan pergilah ke Gat orang Filistin! Adakah mereka lebih baik dari kerajaan-kerajaan ini, atau lebih besarkah daerah mereka dari daerahmu?
Tafsiran:
            Adalah lebih baik bagi saya untuk menjelaskan terlebih dahulu, mengapa Amos nabi Tuhan ini menyebut tiga tempat tersebut. Tidak terlalu jelas dimanakah Kalne tersebut, tetapi beberapa referensi terdapat di dalam Kej. 10:10 sebagai salah satu kerajaan yang mula-mula berdiri di antara Kerajaan seperti Babel. Dikatakan bahwa kota ini merupakan milik Nimrod, di dekat Aleppo yang kemudian ditaklukan oleh Asyur pada abad ke-8 SM.[14] Kemudian terdapat kota Hamat yang berada di antara Sungai Orontes, yang merupakan milik orang Kanaan, yang juga ditaklukan oleh Yerobeam II.[15] Serta daerah Gat milik orang Filistin, tempat asal dari Goliat, yang merupakan suatu wilayah orang Filistin yang berada di daerah Yehuda[16] yang berhasil ditaklukan oleh Uzia (2 Taw. 26:6).
            Dalam 2 Raj. 14:25, secara jelas dikatakan bahwa daerah kekuasaan Yerobeam II dimulai dari Hamat – Laut Araba (Laut Mati),[17] sehingga daerah kekuasaan Yerobeam II tentu cukup besar dan luas. Akan tetapi apabila Kerajaan Israel pada masa Yerobeam II dan digabungkan dengan Kerajaan Uzia yang dimana terdapat Gat di dalamnya, maka tentu baik Hamat, Gat, dan Kalne kesemuanya merupakan daerah yang tidak lah lebih besar daripada milik Israel. Baik Hamat, maupun Gat, keduanya adalah daerah taklukan dari Israel Utara dan Israel Selatan. Menyoroti penaklukan Hamat yang berada di dekat Sungai Orontes, serta Kalne yang berada dekat Aleppo, dimana jarak antara Sungai Orontes dengan Aleppo tidaklah jauh[18] tampaknya Yerobeam II berhasil menguasai Kalne juga.
            Perbandingan antara daerah-daerah jajahan yang tidak lah lebih luas dibandingkan dengan Israel hendak menyatakan kepada Israel, bahwa Israel tidak lah hebat, sebab tentu saja kerajaan-kerajaan yang ditaklukan tersebut itu adalah kerajaan-kerajaan yang luasnya lebih kecil daripada mereka. Kata מַמְלָכָה (mamlakha) yang berarti kerajaan adalah lebih serupa dengan kota-kota yang berkubu saja. Sebab telah menjadi sebuah kebiasaan pada masa tersebut untuk menyebut kota-kota dengan sebutan kerajaan.

Ay. 3-6
Hai kamu, yang menganggap jauh hari malapetaka,
tetapi mendekatkan pemerintahan kekerasan;
·         yang berbaring di tempat tidur dari gading dan duduk berjuntai di ranjang;
·         yang memakan anak-anak domba dari kumpulan kambing domba dan anak-anak lembu dari tengah-tengah kawanan binatang yang tambun;
·         yang bernyanyi-nyanyi mendengar bunyi gambus, dan seperti Daud menciptakan bunyi-bunyian bagi dirinya;
·         yang minum anggur dari bokor, dan berurap dengan minyak yang paling baik,
tetapi tidak berduka karena hancurnya keturunan Yusuf!
Tafsiran:
Ada permainan kata-kata dalam puisi dan permainan sajak yang digunakan oleh Amos di dalam menuliskan nubuatnya ini. Permainan sajak, antara tesis dan antitesisnya, serta permainan kata seperti jauh-dekat. Ayat 3-6 lebih cocok untuk menjadi sebuah bagian sendiri, sebab ada tesis dan antithesis, dimana kata-kata selalu dimulai dengan kata kerja yang ditandai dengan awalan הַ (ha) dan memiliki akhiran ים  (im) yang berarti participle masculine plural, yakni הַֽמְנַדִּ֖ים  (hamnaddim - 6:3), הַשֹּֽׁכְבִים (hasskhevim - 6:4), הַפֹּרְטִ֖ים  (haporetim - 6:5), הַשֹּׁתִ֤ים  (hasysyotim - 6:6). Di dalam LAI digunakan kata “yang”, namun seharusnya menggunakan kata “mereka yang”, dan di dalam bahasa Inggris yang menurut saya lebih baik menggunakan kata those, atau who.
Pertama dalam ayat ketiga, kata menganggap jauh berasal dari kata  הַֽמְנַדִּ֖ים (hamnaddim) yang memiliki arti remove, force out, exclude, believe, suppose far away.[19] Saya memilih penggunaan arti suppose far away yang berarti mengharapkan jauh, hari kejahatan yang akan menimpa, sedangkan mereka mendekatkan diri pada pemerintahan yang salah. Tentu hal ini berarti merupakan sebuah dosa atau kesalahan sosial yang dilakukan oleh para pemimpin Israel kepada rakyatnya, dan juga kejahatan di mata Tuhan. Permainan kata antara “suatu keadaan jauh” dengan “suatu keadaan dekat”, serta tesis dan antitesisnya menyatakan bahwa harapan Israel bahwa diri mereka dikenan Tuhan sebab daerah jajahan yang meluas serta suatu keadaan kerajaan yang makmur, namun hanya oleh orang-orang kaya saja, akan segera mendapatkan pembalasan dan penghakiman dari Allah. Di sini secara jelas dan nyata bahwa ada hukum sebab dan akibat, karena kedurjanaan mereka. Oleh karena itu Amos menuntut mereka untuk segera berbalik ke jalan Tuhan (5:4, 6).
Dalam ayat 4-6 semuanya menyatakan suatu keadaan makmur yang dinikmati oleh orang-orang yang kaya. Gading yang dalam bahasa ibrani  שֵׁ֔ן(syen) merupakan sesuatu yang identik dengan kemegahan dan kemewahan, juga berkaitan dengan kerajaan. Menurut Paul Shalom, kata kasur gading ini hanya terdapat satu kali saja dari keseluruhan Alkitab. Kasur gading menurut Paul, merupakan sebuah kasur yang tatakannya terbuat dari gading yang diukir, yang biasa dilakukan oleh orang Akkadian.[20]
Istana gading pernah dibuat oleh Ahab (1 Raj. 10:18, 22), begitu juga dengan Salomo (2 Taw. 9:17, 21). Tampaknya kata gading ini selain untuk orang-orang kaya, juga merujuk kepada Raja Yerobeam II, dan juga Uzia. Sekalipun Uzia adalah raja yang melakukan apa yang benar di mata Tuhan (2 Raj.15:34; 2 Taw. 27:2), akan tetapi penghukuman atas Yehuda adalah sesuatu yang tidak terelakkan juga (2:4-5), sebab rakyat pada masa Uzia tetap melakukan hal-hal yang jahat (2 Taw. 27:2).
Yang memakan domba-domba, dan anak-anak sapi, tentu ini merupakan rujukan kepada orang-orang yang kaya pada saat itu. Orang miskin bahkan mengalami kesulitan untuk makan, sedangkan orang kaya mengalami kemakmuran. Sedikit menarik di sini, ketika melihat bahwa Amos adalah seorang gembala domba. Kata gembala yang adalah נֹקֵד (noqed) yang berarti sheep raiser, sheep dealer, atau sheep tender.[21] Tampaknya pengertian yang lebih tepat adalah bahwa Amos adalah seorang gembala yang membesarkan domba-dombanya sendiri. Kata נֹקֵד (noqed) sendiri juga mengacu kepada ternak yang buruk (Kej. 33:19), dan mungkin Amos pun hendak menyatakan dirinya adalah seorang gembala yang miskin hal ini juga didukung dengan pekerjaannya sebagai pemungut buah Ara (7:14), dan untuk memperoleh buah-buah itu ia harus berjalan cukup jauh dari Tekoa. Jadi kritik Amos terhadap para pemimpin yang memakan domba-domba dan sapi-sapi itu adalah kritikan dirinya terhadap orang-orang kaya, sebab ia sebagai seorang peternak yang miskin tentu merasakan betapa berharganya dan mahalnya hewan-hewan tersebut, dan ia juga mengetahui bahwa banyak orang-orang di Israel yang mengalami kesulitan hidup. Amos pun merasakan kehidupan yang sulit sama seperti yang dialami oleh orang-orang Israel kebanyakan pada saat itu.
“Kepada yang bermain harpa untuk diri mereka sendiri seperti Daud ketika bermain musik.” Mereka yang mengalami sukaria, sedangkan banyak orang miskin yang tidak bisa bersukacita karena mengalami kesulitan hidup. Mereka merasa aman dan damai (6:1) namun mereka melupakan nasib hidup saudara sebangsa mereka dan bahkan menginjak-injak orang miskin (4:1).
Dalam ayat 6 berbicara tentang keimaman atau keagamaan, kritik terhadap praktik keagamaan yang melakukan kelaliman. Kata מִזְרָק (mizraq) yang diterjemakan oleh LAI sebagai bokor, merupakan suatu yang serupa mangkuk yang biasa digunakan untuk ritual keagamaan dan kata mizrag ini hanya disematkan untuk ritual keagamaan saja. NET (NET Bible) dan NAS (New American Standard Bible) menerjemahkan ini secara lebih tepat yakni menggunakan kata sacrificial bowls.
Praktik keagamaan menjadi najis, sebab para imam dapat dibeli oleh orang-orang kaya. Begitu juga para imam melakukan hal-hal yang hanya ingin menyenangkan raja dan orang-orang kaya saja (ps 7). Bokor yang seharusnya digunakan sebagai ritual keagamaan, malah dinajiskan dengan minum-minuman keras yang memabukkan. Hal ini juga dipertegas oleh Hebert Wolff bahwa mereka memabukkan diri dan bahwa tidak dapat mengontrol tubuhnya sendiri.[22]
Demikian juga dengan pengurapan menggunakan minyak yang berkenaan dengan tugas keimaman. Kata mengurapi (LAI) menggunakan kata משׁח (masyikh), memiliki arti menyiram, dan yang satu lagi adalah mengurapi.[23] Kedua kata ini memiliki pengertian yang berbeda dan fungsi yang berbeda, akan tetapi penggunaannya adalah dalam jabatan keimaman, dan hal ini juga tidak terlepas dari penggunaan kata minyak. Para penguasa menggunakan kata רֵאשִׁית  (resyit),[24] menggunakan minyak itu untuk meminyaki diri mereka sendiri. Padahal pengurapan hanya bisa dilakukan oleh imam saja, dan dipakai untuk mengurapi untuk jabatan-jabatan tertentu (1 Raj. 1:34, 39; 19:16), tetapi keimaman bisa dibeli oleh para penguasa, dan menjalankan liturgi sesuai dengan kehendak hati mereka sendiri. Para imam telah melakukan kesalahan dan menajiskan keagamaan yang benar.
Para pemimpin tidak berduka terhadap kehancuran keturunan Yusuf. Beberapa kali Amos menggunakan keturunan Yusuf (5:6, 15) padahal telah diketahui bahwa keturunan Yusuf adalah suku Efraim dan suku Manasye. Rupanya di dalam 5:4-5 dinyatakan secara jelas bahwa ada penyembahan yang mendukakan hati Tuhan (1 Raj. 12:30, 32), baik itu di Betel yang merupakan daerah Efraim, dan juga Gilgal yang merupakan daerah kekuasaan Manasye.[25] Dan pada 5:4 dijelaskan secara parallel bahwa Allah akan mengasihi mereka, apabila mereka kembali kepada Allah, dan meninggalkan praktik-praktik penyembahan kepada dewa, maka Allah tidak akan memusnahkan baik Manasye maupun Efraim. Amos hendak menyampaikan bahwa pemusnahan itu bukan hanya terjadi atas Manasye dan Efraim yang merupakan keturunan Yusuf saja, dimana Betel dan Gilgal berada, akan tetapi juga kepada seluruh para pelaku penyembahan berhala tersebut, dan itu berarti Israel Utara itu sendiri secara keseluruhan, sebab kedelapan suku yang lain melakukan pembiaran terhadap kenajisan tersebut dan tidak memperingatkan saudara mereka. Artinya para pemimpin di Israel tidak meratapi penyembahan berhala di Gilgal dan Betel, tetapi malahan menyibukkan diri sendiri dengan pemuasan diri tanpa menghiraukan kehancuran kerohanian di tanah Yusuf.

Ay. 7-13
Sebab itu sekarang,
mereka akan pergi sebagai orang buangan di kepala barisan,
dan berlalulah keriuhan pesta orang-orang yang duduk berjuntai itu."
Tuhan ALLAH telah bersumpah demi diri-Nya, demikianlah firman TUHAN, Allah semesta alam: "Aku ini keji kepada kecongkakan Yakub, dan benci kepada purinya;
Aku akan menyerahkan kota serta isinya."
Dan jika masih tinggal sepuluh orang dalam satu rumah,
mereka akan mati.
Dan jika pamannya, pembakar mayat itu, yang datang mengangkat dan mengeluarkan mayat itu dari rumah itu, bertanya kepada orang yang ada di bagian belakang rumah:
"Adakah lagi orang bersama-sama engkau?"
dan dijawab:
"Tidak ada,"
ia akan berkata:
"Diam!" Sebab tidaklah patut menyebut-nyebut nama TUHAN!
Sebab sesungguhnya, TUHAN memberi perintah,
maka rumah besar dirobohkan menjadi reruntuhan
dan rumah kecil menjadi rosokan.
Berlarikah kuda-kuda di atas bukit batu,
atau dibajak orangkah laut dengan lembu?
Sungguh, kamu telah mengubah keadilan menjadi racun
dan hasil kebenaran menjadi ipuh!
Hai kamu, yang bersukacita karena Lodabar, dan yang berkata: "Bukankah kita dengan kekuatan kita merebut Karnaim bagi kita?"
"Sebab sesungguhnya, Aku akan membangkitkan suatu bangsa melawan kamu, hai kaum Israel,"
demikianlah firman TUHAN, Allah semesta alam,
"dan mereka akan menindas kamu dari jalan yang menuju ke Hamat sampai ke sungai yang di Araba."

Tafsiran:
            Ayat 7-14 merupakan berita penghukuman yang akan dijatuhkan kepada Israel. Semua dimulai dengan kata “sebab itu sekarang” yang  dalam bahasa Ibraninya  לָכֵ֛ן עַתָּ֥ה (lakan ‘atta). Dalam ayat 7-13 merupakan berita isi penghukuman, dan penghukuman itu akan terjadi dengan Allah membangkitkan sebuah bangsa melawan Israel (14).
            Dalam ayat 8, Allah akan menyerahkan kota di Israel  וְהִסְגַּרְתִּ֖י עִ֥יר (wehisggarti ‘ir), oleh karena Allah membenci puri dan kecongkakan Israel atas kebanggaannya terhadap dirinya sendiri. Kata menyerahkan di sini dalam bahasa Ibraninya  וְהִסְגַּרְתִּ֖י (wehisggarti) memiliki bentuk hiphil perfect. Bentuk hifil adalah untuk menyatakan bagaimana persisnya sebuah peristiwa akan terjadi, bahwa Allah sungguh-sungguh akan menyerahkan. Sedangkan bentuk perfect sekalipun itu belum terjadi adalah ungkapan yang biasa digunakan oleh para nabi sebagai untuk menyampaikan nubuatannya, sebagai sesuatu yang sungguh-sungguh akan terjadi dan digenapi oleh Allah.[26]
Amos menyatakan status Allah sebagai  יְהוָה֙ אֱלֹהֵ֣י צְבָא֔וֹת (adonai ‘elohim tseva’ot) yang berarti Allah yang berperang.[27] Maka sangat jelas bahwa penghukuman (מִשְׁפָּ֔ט) yang akan dijatuhkan Allah kepada Israel adalah hukuman melalui jalan perang, dimana Allah akan menghukum, dan memakai bangsa lain (dikemudian hari Asyur) untuk menghancurkan Israel (14).
Dalam ayat 9-13, Allah akan bersungguh-sungguh menjalankan penghukuman, oleh sebab kecongkakan yang dilakukan oleh Israel (6:8). Israel jatuh karena telah menjadi sombong, dimana dalam ayat 13 dinyatakan dalam bahasa Ibraninya בְחָזְקֵ֔נוּ לָקַ֥חְנוּ לָ֖נוּ   (vekhezeqenu laqakhnu lanu) yang berarti “dengan kekuatan dari kita sendiri, kita mengalahkan”. Israel lupa bahwa segala kemenangan adalah dari Allah, Sang Adonai Elohim Tsevaot itu sendiri (6:8)! Oleh sebab itu, Allah sendirilah yang akan berperkara melawan mereka, dan menjadi kepala pasukan untuk menghancurkan umat-Nya sendiri.
Oleh karena Israel telah memutarbalikkan הֲפַכְתֶּ֤ם)  [hafaktem])[28] legal decision[29] dan righteousness[30] menjadi kedurjanaan. Mereka melakukan dosa pelanggaran social dengan meninggalkan keadilan dan kebenaran, sebab hukum Allah telah dibeli oleh uang. Pelanggaran social berarti juga pelanggaran terhadap Allah, sekalipun mereka taat menjalankan liturgy keagamaan mereka.
Allah akan menghancurkan hingga sungguh-sungguh, dan hal itu ternyata dengan apa yang disampaikan oleh Amos dengan pola kesejarjaran.[31] Amos mengungkapkan suatu keadaan yang parah, hingga Israel tidak dapat membanggakan dirinya lagi, dan kebanggan dirinya akan tinggal kenangan (12). Kehancurannya akan sangat berat, hal itu digambarkan oleh Amos dengan pernyataan sepuluh orang yang tersisa yang tinggal dalam sebuah rumah, semuanya akan mati (9). Rumah besar akan menjadi bebatuan saja, dan rumah biasa akan menjadi puing-puing (11).
Dalam ayat 14 Allah hendak membangkitkan sebuah bangsa untuk melawan Israel. Penggunaan kata מֵקִ֙ים  (meqim) yang berarti membangkitkan memiliki bentuk hiphil masculine singular. Apabila piel menyatakan suatu status keberadaan, tetapi hifil akan menunjukkan bagaimana hal tersebut pastinya terjadi. Maka kata מֵקִ֙ים  (meqim) ini merupakan sebuah konklusi bagaimana penghukuman Allah itu akan terjadi dan menimpa Israel. Hebert Wolff sendiri menyatakan hukuman Allah ini sebagai sebuah counter-attack.[32]
Yang menjadi pertanyaan kemudian apakah ini telah terjadi pada masa itu? Sebab sesungguhnya bahwa pada tahun 721 SM, Samaria dan Kerajaan Utara sungguh-sungguh telah diruntuhkan. Jadi apakah hal ini dicatat kemudian hari oleh seseorang di kemudian hari? Namun karena pesan nubuat yang menyatakan hal yang akan datang, maka tentu hal ini kemudian menjadi jelas bahwa ini merupakan nubuatan yang belum terjadi pada saat itu. Bahwa Kerajaan Asyur, yang menjadi kawan mereka pada akhirnya juga yang menjadi lawan mereka.
Nubuat penghukuman dalam ayat ini terjadi hanya untuk keturunan Yakub, dan mengacu kepada sebuah bangsa maka itu merujuk kepada Asyur. Penghukuman ini hendak dinyatakan Allah kepada Utara dan Selatan. Namun pada akhirnya Selatan diselamatkan Allah, karena berbalik kepada-Nya, sekalipun pada 586 SM, mereka dihancurkan oleh Babel. Dan tampaknya Amos hendak menitik beratkan penghukuman kepada Israel Utara, sekalipun Israel Selatan juga tidak akan terlepas dari hukumannya di masa yang akan datang.
Dari Hamat-Araba itu mengacu kepada daerah kekuasaan dari Yerobeam II bahwa itulah daerah kekuasaanya. Apakah ada kaitannya antara Amos dengan penulis 2 Raja-raja? Mereka menuliskan tempat yang sangat-sangat identic baik antara Amos dengan penulis 2 Raja-raja yang diduga adalah kumpulan para nabi lainnya. Apakah Kitab Amos dituliskan di kemudian hari? Atau apakah penulis 2 Raja-raja mengambil sumber dari Amos? Atau apakah ada kemungkinan bahwa kumpulan para nabi ini berasal dari golongan yang sama antara yang menulis kitab 2 Raja-raja dengan Kitab Amos? Mengingat bahwa Amos menyampaikan pesan dan nubuatnya secara lisan, dan mungkin di kemudian hari barulah perkataannya ditulis oleh nabi yang lain secara bersamaan dengan Kitab 2 Raja-raja. Kitab 2 Raja-raja pastilah ditulis setelah kejatuhan Yerusalem (2 Raj. 25), dan sangat mungkin ditulis di dalam pembuangan di Babel 587-536, sedangkan masa Amos bernubuat adalah 760 SM.
Sangat besar kemungkinan bahwa penaklukan yang dilakukan oleh Yerobeam II, yakni dari Hamat – Laut Araba merupakan sebuah informasi umum yang telah banyak tersiar, yang diperkirakan terjadi pada tahun 780 SM.[33] Dan yang pasti adalah hal ini telah terjadi sebelum Amos bernubuat (lk. 760 SM), dan begitu juga dengan Kitab 2 Raja-raja yang secara pasti menyatakan letak yang akurat dan persis.
Apa yang telah direbut oleh Yerobeam II, dan dianggap sebagai suatu pencapaian besar akan ditunggang balikkan oleh Allah, sehingga segala keperkasaan dan kebanggaan diri orang-orang kaya akan kekayaan dan kenyamanan mereka akan menjadi sia-sia, sebab Allah sendiri yang berperang melawan mereka dan hal ini secara jelas tampak dalam bahasa Ibraninya  מֵקִ֙ים עֲלֵיכֶ֜ם בֵּ֣ית יִשְׂרָאֵ֗ל נְאֻם־יְהוָ֛ה אֱלֹהֵ֥י (meqim ‘alakhem bet yisra’el ne’m-adonai elohim).

RELEVANSI PADA MASA KINI DI INDONESIA
            Wakil rakyat yang kaya raya dan banyak melakukan tindakan korupsi, hanya memperhatikan kepentingan dirinya sendiri, mengenyangkan dirinya sendiri, memuaskan diri, akan tetapi membuat rakyat menjadi sangat sulit sebab mereka memakan uang rakyat yang miskin.
            Begitu juga orang-orang kaya yang menjadikan dirinya semakin kaya namun tidak memperhatikan kesejahteraan hidup orang-orang yang membuat mereka kaya. Karyawan-karyawan harus dihargai dan taraf hidupnya pun harus ditingkatkan, tidak lah boleh untuk memperkaya diri sendiri tanpa memperhatikan nasib hidup karyawan.
            Hukum menjadi sangat mudah dibeli oleh orang kaya, seperti ada pepatah mengatakan hukum tumpul ke atas, tetapi runcing ke bawah. Bagi orang kaya hukum sangat lemah, sedangkan bagi orang miskin hukum menjadi sangat kuat. Begitu juga dengan para pelayan Tuhan, seringkali tidak berani menegur pimpinan atau orang-orang kaya yang ada di gereja, karena mereka donator atau seorang kaya, sebab mereka takut kehilangan penghasilan uang gereja. Para pelayan Tuhan pun telah menjadi hamba uang!



Daftar Pustaka:
1.      W. S. Lasor, D. A. Hubbard, dan F. W. Bush., Pengantar Perjanjian Lama 2. Jakarta: BPK, 2009.
2.      Sutanto, H., Hermeneutik: Prinsip dan Metode Penafsiran Alkitab. Malang: Literatur SAAT, 2011.
3.      J. Conner, K., dan Malmin, K., Interpreting The Scriptures. Malang: Gandum Mas, 2004.
4.      Paul, S.M. Amos: A Commentary on The Book of Amon. Minneapolis: Fortress, 1991.
5.      Wolff, H. J., Joel and Amos. Philadelphia: Fortress, 1977.
6.      Baker, D. L., Pengantar Bahasa Ibrani, Jakarta: BPK. 2010.
7.      Bible Works 9.



[1] Peta Nabi-nabi di Israel dan Yudea, Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan, SABDA 4.30.
[2] “Kitab Amos” Ensiklopedi Alkitab Masa Kini, SABDA 4.30.
[3] W. S. Lasor, D. A. Hubbard, dan F. W. Bush., Pengantar Perjanjian Lama 2 (Jakarta: BPK, 2009), 195-196.
[4] “Kitab Amos” Ensiklopedi Alkitab Masa Kini, SABDA 4.30.
[5] W. S. Lasor, D. A. Hubbard, dan F. W. Bush., 196.
[6] W. S. Lasor, D. A. Hubbard, dan F. W. Bush ,197.
[7] “Kitab Amos” Ensiklopedi Alkitab Masa Kini, SABDA 4.30.
[8] W. S. Lasor, D. A. Hubbard, dan F. W. Bush., 198.
[9] “Kitab Amos” Ensiklopedi Alkitab Masa Kini, SABDA 4.30.
[10] W. S. Lasor, D. A. Hubbard, dan F. W. Bush., 198.
[11] Hasan Sutanto, Hermeneutik: Prinsip dan Metode Penafsiran Alkitab (Malang: Literatur SAAT, 2011), 409.
[12]הוֹיWTM Morphology + Holladay Entry, Bible Works 9.
[13] W. S. Lasor, D. A. Hubbard, dan F. W. Bush., 197.
[14] “Calneh”, Strong Data, Bible Works 9.
[15] “Hamat”, Ensiklopedi Alkitab Masa Kini, SABDA 4.30.
[16] “Gat”, Ensiklopedi Alkitab Masa Kini, SABDA 4.30.
[17] “Araba”, Ensiklopedi Alkitab Masa Kini, SABDA 4.30.
[18] The Assyrian and Babylonian Empires, NET Bible Maps, SABDA 4.30.
[19] הַֽמְנַדִּ֖יםWTM Morphology + Holladay Entry, Bible Works 9.
[20] S.M. Paul, Amos: A Commentary on The Book of Amon (Minneapolis: Fortress), 1991.
[21]נֹקֵדBDB Full Lexicon, Bible Works 9.
[22]  H. Wolff, Joel and Amos (Philadelphia: Fortress, 1977), 276.
[23]משׁחWTM Morphology + Holladay Entry, Bible Works 9.
[24]רֵאשִׁית  WTM Morphology + Holladay Entry, Bible Works 9.
[25] Gilgal berada di Tenggara Manasye dan Betel berada di Tenggara Efraim keduanya hanya berjarak lk 30 KM saja. Peta Tanah Kedua Belas Suku, Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan, SABDA 4.30.
[26] Kadang-kadang bentuk perfek juga dipakai dalam nubuat tentang sesuatu yang belum selesai namun dapat dianggap sempurna karena sudah tercantum dalam rencana Allah, dan tidak mungkin tidak akan selesai.  D. L. Baker, Pengantar Bahasa Ibrani. Jakarta: BPK, 2010. Hal. 78.
[27] Kata  יְהוָה֙ אֱלֹהֵ֣י צְבָא֔וֹת  dalam Amos 6:8, dari WTM Morphology + Holladay Entry, Bible Works 9.
[28] הֲפַכְתֶּ֤ם  WTM Morphology + Holladay Entry, Bible Works 9.
[29] מִשְׁפָּ֔ט  WTM Morphology + Holladay Entry, Bible Works 9.
[30] צְדָקָ֖ה  WTM Morphology + Holladay Entry, Bible Works 9.
[31] W. S. Lasor, 26-28.
[32] H. Wolff, 289.
[33] “Hamat”, Ensiklopedi Alkitab Masa Kini, SABDA 4.30.