Tuesday, October 7, 2014

Tafsiran terhadap 2 Yohanes 1:7-11

Upah Kesetiaan dan Tinggal Diam


Pendahuluan
            Untuk mendapatkan penafsiran yang baik maka perlu untuk melihat ke dalam teks aslinya yakni teks berbahasa Yunani. Meskipun tidak menutup kemungkinan bahwa teks-teks Yunani merupakan salinan yang sangat mungkin terdapat kesalahan, namun alangkah bijaksana apabila kita tetap berusaha meneliti ke dalam bahasa aslinya. Oleh karena itu saya akan memaparkan perbandingan antara teks berbahasa Indonesia yang diterjemahkan oleh LAI dan teks berbahasa Yunani yang diterbitkan oleh BGT (Bible Works Greek LXX/BNT).

2 Yohanes 1:7-11:
7 Sebab banyak penyesat telah muncul dan pergi ke seluruh dunia, yang tidak mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia. Itu adalah si penyesat dan antikristus.
8 Waspadalah, supaya kamu jangan kehilangan apa yang telah kami kerjakan itu, tetapi supaya kamu mendapat upahmu sepenuhnya.
9 Setiap orang yang tidak tinggal di dalam ajaran Kristus, tetapi yang melangkah keluar dari situ, tidak memiliki Allah. Barangsiapa tinggal di dalam ajaran itu, ia memiliki Bapa maupun Anak.
10 Jikalau seorang datang kepadamu dan ia tidak membawa ajaran ini, janganlah kamu menerima dia di dalam rumahmu dan janganlah memberi salam kepadanya.
11 Sebab barangsiapa memberi salam kepadanya, ia mendapat bagian dalam perbuatannya yang jahat.

7  Ὅτι πολλοὶ πλάνοι ἐξῆλθον εἰς τὸν κόσμον, οἱ μὴ ὁμολογοῦντες Ἰησοῦν Χριστὸν ἐρχόμενον ἐν σαρκί· οὗτός ἐστιν ὁ πλάνος καὶ ὁ ἀντίχριστος.
 8  βλέπετε ἑαυτούς, ἵνα μὴ ἀπολέσητε ἃ εἰργασάμεθα ἀλλὰ μισθὸν πλήρη ἀπολάβητε.
 9  Πᾶς ὁ προάγων καὶ μὴ μένων ἐν τῇ διδαχῇ τοῦ Χριστοῦ θεὸν οὐκ ἔχει· ὁ μένων ἐν τῇ διδαχῇ, οὗτος καὶ τὸν πατέρα καὶ τὸν υἱὸν ἔχει.
 10  εἴ τις ἔρχεται πρὸς ὑμᾶς καὶ ταύτην τὴν διδαχὴν οὐ φέρει, μὴ λαμβάνετε αὐτὸν εἰς οἰκίαν καὶ χαίρειν αὐτῷ μὴ λέγετε·
 11  ὁ λέγων γὰρ αὐτῷ χαίρειν κοινωνεῖ τοῖς ἔργοις αὐτοῦ τοῖς πονηροῖς.

Daftar pertanyaan penelitian:
1) Siapakah Antikristus itu?
2) Mengapa para penyesat tidak mengakui Yesus sebagai manusia?
3) Apa arti dari upah sepenuhnya?
4) Apa maksud dari memiliki Bapa maupun Anak?
5) Apa maksud dari memberi salam?
6) Apa yang dimaksud dengan mendapat bagian dalam perbuatan jahat?

Tafsiran teks
A. Analisis
Latar Belakang
Bila I Yohanes ditulis kepada beberapa gereja (dan dalam suatu pengertian, semua gereja), II Yohanes dialamatkan kepada satu gereja lokal dan pemimpinnya (walaupun, sebagaimana kebanyakan surat-surat PB ini dibacakan kepada gereja secara keseluruhan). Ini adalah suatu jendela kecil yang indah ke dalam kehidupan dari gereja abad pertama di Asia Kecil (Turki).
2 Yoh terbit dari seorang ‘penatua’ kepada ‘Ibu yg terpilih dan anak-anaknya’. Ini khas perlambang untuk menyapa suatu jemaat (bnd TB 1Pet 5:13), mungkin maksudnya untuk mempersulit pengusutan jika Surat ini jatuh ke tangan lawan (1-3). Hal-hal yg melatarbelakangi Surat ini sama dengan 1 Yoh (bnd TB 2Yoh 1:7 dgn TB 1Yoh 4:3); guru-guru penyesat mengunjungi gereja-gereja dan menyangkal Anak Allah menjadi manusia. Sang penatua menyampaikan peringatan untuk melawan ajaran sesat itu; orang yg ‘maju’ menerima ajaran baru atau ajaran pelik demikian sama dengan membuang iman mereka kepada Allah, Bapak dari Yesus Kristus. Penulis mengingatkan teman-temannya supaya jangan memberi tumpangan kepada guru-guru penyesat itu. Dan ia mendorong mereka tetap mengikuti kebenaran yg sudah ada dalam hati mereka dan menggenapi hukum kasih (4-11). Akhirnya ia mengemukakan pengharapannya dapat segera mengunjungi mereka dan menambahkan salam dari warga jemaatnya sendiri (ay TB 1Yoh 4:12 dab).
Namun ada kemungkinan lain bahwa surat ini dikirim kepada seorang wanita secara pribadi agar menolak pengajar-pengajar sesat masuk ke dalam rumahnya. Dalam surat I Yohanes maupun II Yohanes pusat perhatian ialah hal yang mempertahankan kemurnian di dalam jemaat. Namun dalam hal ini penafsiran pertama bahwa surat ini ditujukan kepada jemaat adalah jauh lebih mendekati kebenaran, dan gaya bahasa Yohanes yang sering memakai bentuk kiasan dalam menyampaikan sesuatu.
Penulis memperkenalkan dirinya sebagai "penatua" (ayat 2Yoh 1:1). Barangkali ini adalah gelar terhormat yang diberikan kepada rasul Yohanes sepanjang dua dasawarsa terakhir abad pertama karena usianya yang sudah lanjut dan kedudukannya yang sangat terhormat selaku satu-satunya rasul yang masih hidup.
Yohanes menulis surat ini kepada "Ibu yang terpilih dan anak-anaknya" (ayat 2Yoh 1:1). Beberapa orang menafsirkan "Ibu yang terpilih" ini secara kiasan sebagai suatu gereja lokal, "anak-anaknya" sebagai anggota jemaat, dan "anak-anak saudaramu yang terpilih" (ayat 13) sebagai jemaat tetangga. Orang lain lagi menafsirkan istilah ini secara harfiah sebagai seorang janda terhormat yang dikenal Yohanes dalam sebuah jemaat lokal di Asia Kecil yang di bawah pengawasan rohani Yohanes. Keluarganya (ay 1) dan keluarga saudaranya (ay 13) adalah orang terkenal dalam gereja-gereja di wilayah itu. Sebagaimana surat Yohanes lainnya, 2 Yohanes tampaknya ditulis dari Efesus pada akhir tahun 80-an atau awal 90-an.

Ayat 7
            Ayat 7 merupakan kelanjutan dari ayat sebelumnya karena adanya kata penghubung oτι yang berarti karena (because) yang berfungsi untuk menyatakan sebuah hasil.[1]
Kemudian apa yang mengikuti kata penghubung yang ingin dijelaskan di sini? Rupanya dalam hal ini yang dihubungkan dengan ayat-ayat sebelumnya dalam II Yohanes, bahwa Yohanes memerintahkan agar jemaat tetap tinggal di dalam kasih (ay.6). Barnes berkomentar lain perihal kata penghubung oτι ini sebagai penghubung bagi sebuah alasan mengapa harus ada sebuah pekerjaan untuk kasih yang berkelanjutan, dan harus dimengerti sebagai sebuah kelanjutan bagi ayat selanjutnya (2 Yoh. 1:8).[2] Namun saya tetap memandang bahwa kata penghubung oτι ini sebagai sebuah kelanjutan dari ayat sebelumnya.
Rupanya banyak penyesat yang berusaha untuk menjerumuskan jemaat untuk menyangkal pribadi Yesus yang telah datang sebagai manusia, dan menolak akan kemanusiaan-Nya. Kata penyesat berasal dari bahasa Yunani πολλοὶ πλάνοι yang diterjemahkan dalam bahasa Inggris many deceivers, yang mengerjakan perbuatan membawa kepada penyesatan (leading to astray).[3] Dalam bahasa Inggrisnya πλάνος juga hal ini ditafsirkan sebagai planet yang merupakan sebuah ajaran kuno dalam dunia bahwa pergerakan tubuh rohani telah dipelajari (zodiac), dimana bintang-bintang berada pada pola yang tetap, tetapi beberapa bintang bergerak dengan tidak menentu, dan orang-orang kuno menyebutnya dengan istilah penyihir (wanderer). Namun dalam perihal ini dapat dipandang bahwa penyesat ini merupakan orang-orang gnostik[4] yang memiliki paham plato bahwa materi (tubuh) adalah jahat, sedangkan roh adalah baik sehingga mengacu kepada sebuah aliran doketis. Aliran doketis ini telah menjadi pusat perhatian dari Rasul Yohanes bahkan pada suratnya yang pertama, bahwa mereka menolak Yesus yang lahir sebagai manusia. Clark berkomentar bahwa:
“And these appear to have been Gnostics, for they denied that Jesus was come in the flesh. And this doctrine, so essential to salvation, none could deny but a deceiver and an antichrist.”[5]
Menurut Clark, penolakan akan kemanusiaan Yesus merupakan penolakan terhadap penebusan, sebab inkarnasi merupakan sebuah hal yang sangat esensial dan tidak dapat ditolak. Penolakan terhadap kedua hal tersebut merupakan pendusta dan antikristus.
Bahwa para penyesat ini telah muncul dan masuk ke dalam dunia. Di dalam bahasa Yunaninya, kata kerja muncul adalah εἰσῆλθον yang memiliki bentuk Aorist Active Indicative orang ke-3 jamak[6] yang berarti para penyesat telah muncul atau masuk dari dahulu. Artinya sebelum Yohanes menulis suratnya yang kedua, dan bahkan pada suratnya yang pertama rupanya pengajaran gnostik sudah merasuk begitu rupa ke dalam ajaran kekristenan dan menarik banyak orang Kristen untuk meninggalkan imannya. Oleh sebab itu dalam hal ini ketika Yohanes menuliskan suratnya, ia sangat tahu bahwa tulisannya ini untuk memperingatkan jemaat untuk tidak terpengaruh oleh ajaran sesat itu dan meninggalkan Kristus.
Bagi pengertian kata tidak mengaku, menggunakan kata ὁμολογοῦντες yang memiliki bentuk present active participle, yang artinya kata kerja yang terus menerus dilakukan dan hal itu sudah mengikuti sejak mereka muncul ke dalam dunia.

Ayat 8
            Dalam ayat 8 ini, sebuah kata pendahuluan menggunakan kata βλέπετε yang memiliki bentuk present active imperative kata ganti orang kedua jamak[7], sebagai kata kerja perintah yang perlu dilakukan secara terus menerus yang berarti watch out yourselves, dimana dalam hal ini terjemahan LAI dengan menggunakan kata waspadalah sudah dirasa tepat. Bahwa dalam hal ini Yohanes memerintahkan para pembacanya untuk berjaga-jaga atau berhati-hati terhadap pengajaran dari gnostikisme yang memasuki kekristenan. Menurut Clark, kata waspadalah ini seperti memasang pertahanan terhadap para penggoda ini dengan cara berdoa, mengasihi Allah dan sesama, dan juga berjalan dalam kehidupan baru yang telah diberikan Allah tersebut.[8] Sebab Yesus pun semasa pelayanan-Nya telah memperingatkan kepada orang-orang percaya agar berhati-hati terhadap para penyesat ini (Mat. 24:4-5, 24).
            Yohanes menghimbau para pembacanya agar mereka jangan kehilangan apa yang telah dikerjakan. Dalam hal ini ada dua hal penting yang perlu untuk diperhatikan, yakni perihal apa yang telah dikerjakan dan juga apa yang dimaksud dengan memperoleh upah di sini. Untuk yang pertama perihal apa yang telah dikerjakan, berasal bahasa Yunani εἰργασάμεθα yang berbentuk Aorist Middle Indicative orang ke-1 jamak[9] dan memiliki arti we worked ourselves atau dalam bahasa Indonesia berarti telah kami kerjakan untuk diri kami sendiri.[10] Artinya ketika Rasul Yohanes berbicara mengenai hal ini berarti pekerjaan ini telah dilakukan mereka pada masa lampau, namun perihal upah adalah sesuatu yang bersifat future dan hal ini sangat mungkin dikaitkan dengan kedatangan Kristus yang kedua. Lebih lanjut Yohanes menyebut kata kami dan bukan dirinya sendiri sebagai pengerja dari pemberitaan Firman, mengacu kepada ia dan para rasul sebagai subjeknya. Hal ini didukung dalam komentar beberapa penafsir seperti Clarke, maupun Wesley.
            Kalimat “agar kamu tidak kehilangan apa yang telah kami kerjakan, tetapi supaya memperoleh upah” merupakan suatu terjemahan yang dirasa sudah cukup baik diberikan oleh LAI terkait dengan perihal kata ganti orang kedua, serta pada pembahasan tentang kata “kerjakan”. Dalam hal ini saya akan mengkritisi beberapa teks yang dirasa salah dalam menggunakan kata ganti orang kedua ini. Tidak dapat dihindari bahwa hal ini juga dipengaruhi oleh terjemahan dari KJV yang banyak dipakai oleh LAI dalam menerjemahkan teksnya. Hal ini nyata dan sangat jelas tampak dari komentar John Gill, Jamieson & Faussest dan Brown, Clark, Barnes, maupun penafsir-penafsir lainnya yang mengkritisi terjemahan dari KJV bahwa dalam hal ini KJV menggunakan kata “we” yang merujuk kepada orang pertama jamak. Hal ini ditunjukkan dari bukti manuskrip seperti Alexandria, Latin Vulgata, Siria, dan juga Etiophia, bahwa adalah lebih baik untuk ditafsirkan “ye” atau yang dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai kata ganti orang kedua jamak, yakni kalian[11]. Jadi adalah lebih baik dalam hal ini apabila kita menggunakan teks Yunani versi BGT dibandingkan dengan BYZ, dimana BYZ menggunakan kata kerja απολεσωμεν dan bukan kata kerja yang seharusnya yakni απολεσητε. Kata απολεσητε sendiri memiliki bentuk Aorist Active Subjunctive[12] yang diikuti kata  μὴ. Oleh karena itu untuk mempermudah penafsiran maka adalah lebih baik bagi saya untuk menafsirkan terlebih dahulu kata kerja utamanya. Dalam hal ini subjunctive ini mengikuti kata kerja εἰργασάμεθα yang berbentuk Aorist Middle Indicative yang memiliki arti “telah kami sendiri kerjakan”, seperti yang telah dijelaskan di atas. Karena itu απολεσητε yang mengikuti kata kerja utamanya, dapat diartikan sebagai kamu hancurkan atau kamu hilangkan. Sehingga dalam hal ini jelas bahwa Rasul Yohanes menasihati agar apa yang telah rasul-rasul kerjakan, tidak dihilangkan oleh orang-orang percaya sebagai pembaca pertama maupun kita sebagai pembaca modern agar kita memperoleh upah kita. Dalam komentarnya, Clark mengungkapkan bahwa orang-orang yang tidak menjaga atau memelihara mungkin akan kehilangan keselamatan mereka, dan para rasul bersukacita pada hari kedatangan Tuhan Yesus. Bahwa intimasi dengan Allah akan menjaga mereka.[13] Hal ini bertujuan agar mereka tidak kehilangan upah mereka.
Penggunaan kata upah dalam bahasa Yunaninya adalah μισθὸν  yang bisa diartikan hadiah dari ketaatan mereka terhadap apa yang telah mereka pertahankan agar tidak mengalami kehilangan. Menurut komentar dari Leon Morris, bahwa keseganan modern untuk menyebut upah dan hukuman tidak dimiliki oleh para penulis PB, dan benar bahwa tidak pernah dikatakan bahwa kita melayani hanya untuk memperoleh upah. Ini bukanlah suatu sikap wajar yang harus dimiliki oleh orang Kristen. Pelayanan di sini harus didasari dengan hati yang penuh rasa berterima kasih, sehingga Allah akan memberikan imbalan kepada anak-Nya yang melayani dengan setia.[14]
           
Ayat 9
            Dalam ayat ini dijelaskan bahwa orang yang tidak tinggal di dalam ajaran Kristus, tetapi melangkah keluar bahwa mereka tidak memiliki Allah, sedangkan yang tinggal di dalam ajaran-Nya memiliki Bapa maupun Anak. Penggunakan kata tidak tinggal, berasal dari bahasa Yunani προάγων yang berarti to lead forth[15] atau transgreeses dalam bahasa Indonesianya diartikan sebagai melampaui batas. Menurut manuskrip tertua, melampaui batas memiliki bentuk lain yakni pergi atau tidak mau dipimpin.[16]
            Kemudian sebagai kelanjutannya bahwa kata προάγων diikuti dengan kata μένων yang memiliki bentuk Present Active Participle[17] dan memiliki arti tidak tinggal diam. Jadi baik kata προάγων maupun kata μένων, merupakan dua kata kerja yang saling terkait satu sama lain bahwa baik pergi dan tidak tinggal merupakan kata kerja yang sejajar. Ketika memperhatikan ini, maka dalam terjemahan LAI kedua kata kerja ini kemudian dibalik yaitu tidak tinggal terlebih dahulu dan kemudian diikuti dengan melangkah keluar. Tetapi adalah lebih baik jika kita mendahulukan melangkah keluar terlebih dahulu kemudian tidak tinggal menyusul, guna mendekati kebenaran dari teks berbahasa Yunaninya.
Lalu apa yang menjadi pengajaran tentang Kristus? Dalam hal ini bahasa Yunani yang digunakan adalah τῇ διδαχῇ τοῦ Χριστοῦ yang memiliki arti the teaching of Christ. Pengajaran bisa berarti perintah, petunjuk, dan pengajaran itu sendiri. Dalam Injilnya, Yohanes mencatat bahwa sekali waktu Yesus berkata dalam Yoh. 7:16, tentang pengajaran-Nya yang tidak berasal dari diri-Nya sendiri, melainkan dari Bapa. Hal ini kemudian menjadi parallel bahwa ketika para pendurhaka ini menolak Kristus maka otomatis Ia menolak Bapa, sebab apa yang disampaikan atau diajarkan oleh Kristus tidak berasal dari diri-Nya sendiri, melainkan juga dari Bapa. Sebab apa yang diajarkan Bapa kepada Kristus, itulah yang disampaikan-Nya (Yoh. 8:28). Mereka yang tidak menghormati Anak, juga tidak menghormati Bapa yang mengutus Dia (Yoh. 5:23). Maka dengan menolak pengajaran Kristus ini berarti mereka menolak pengajaran dari Bapa.
Perihal pengajaran ini, Gill berkomentar bahwa pengajaran yang berasal dari Bapa, diteruskan kepada Anak, dan kemudian diteruskan kepada rasul-rasul, yang kemudian disampaikan kepada para pendengar yakni orang-orang yang percaya kepada Kristus bahwa Yesus dalam kemanusiaan-Nya adalah Anak Allah, dan Yesus adalah sungguh-sungguh Allah, dan dua natur tentang kemanusiaan dan keilahian-Nya sungguh-sungguh ada di dalam diri-Nya. Bahwa dalam inkarnasi-Nya, ia taat, menderita, sampai mati di kayu salib. Kemudian Ia dibangkitkan dan naik ke surge duduk di sebelah kanan Allah Bapa, dan akan datang kembali ke dunia untuk melakukan penghakiman.[18] Menyangkal Yesus adalah Kristus yang berasal dari Allah berarti menolak Allah yang mengasihi dengan kasih yang kita saksikan di kalvari.[19]
Pengajar-pengajar palsu ini nampaknya menganggap diri mereka sebagai pemikir-pemikir yang ‘lebih maju’. Yohanes memandang dia yang maju, sebagai melangkah keluar dari kekristenan. Tujuan orang percaya bukanlah supaya ‘lebih maju’ dalam hal berusaha untuk mengedepankan rasio dibandingkan iman, melainkan tingal di dalam ajaran Kristus. Perhatikanlah betapa perlunya pandangan yang benar mengenai Anak bila kita ingin memiliki Bapa (bnd 1 Yoh 2:23).[20]
Menolak pengajaran ini tidak memiliki baik Bapa maupun Anak, dan mereka disebut sebagai Antikristus (1 Yoh 2:18; 2:22; 4:3). Dalam hal ini Yohanes menyadari betul perihal penyesatan-penyesatan yang telah ada dan sudah terjadi pada suratnya yang pertama atau bahkan sebelumnya, bahwa Yohanes sebagai penatuan mendeskripsikan pihak radikal yang melawan Yesus, sebagai penanda  bagi sebuah akhir jaman.[21] Saya tidak akan membahas perihal eskatologi dalam hal ini, namun yang perlu untuk diperhatikan bahwa hal ini berkenaan dengan antikristus sebagai penyesat yang melawan Kristus dan mereka sudah ada semenjak adanya kekristenan, hingga sekarang ini.
Ayat 10
            Kata pertama pada ayat ini menggunakan kata penghubung jika yang dalam bahasa Yunaninya adalah εἴ. Kata ini memiliki fungsi conditional particle, dan interrogative particle.[22] Dalam hal ini penggunaan yang lebih tepat adalah conditional particle karena pada kalimat selanjutnya ada sebuah situasi yang dijelaskan oleh Rasul Yohanes. Kata penghubung ini juga merupakan kalimat First Conditional Class yang dianggap benar dari sudut pandang penulisnya atau tujuan penulisannya.[23]
            Situasi yang dihadapkan adalah adanya orang yang datang dan tidak membawa ajaran tentang Yesus Kristus, orang tersebut tidak boleh diterima di dalam rumah, dan juga agar tidak memberikan salam. Tampaknya hal ini tidak berarti bahwa semua orang yang bukan orang percaya harus ditolak begitu saja, tetapi hal ini perlu dipandang bahwa orang-orang yang membawa ajaran lain tentang Kristus lah yang perlu untuk ditolak.
Dalam hal ini saya cukup terbantu dengan penafsiran dari Leon Morris, bahwa menurutnya orang percaya tidak boleh memberi tempat kepada ajaran-ajaran lain. Menurutnya tidaklah dimaksudkan oleh Yohanes di sini untuk bersikap  tidak menghormati pihak lawan. Namun untuk zaman itu, menerima seseorang ke dalam rumah berarti menunjukkan penyambutan terhadap berita yang dibawanya. Dan karena kebiasaan sikap ramah-tamah ini telah memungkinkan para pengkhotbah itu bergerak bebas dengan beritanya, maka hal ini pula yang telah membantu ia menyebarluaskan ajaran-ajarannya. Sebab itu apabila seseorang tidak membawa ajaran ini (yaitu ajaran bahwa Kristus adalah Allah yang menjadi manusia) janganlah ia diterima.[24]
            Kata datang yang diterjemahkan oleh LAI, berasal dari bahasa Yunaninya ἔρχεται yang memiliki bentuk Present Middle Indicative orang ke-3 tunggal[25], dan hal ini berarti Yohanes mengetahui bahwa keadaan ini merupakan sesuatu yang sungguh-sungguh dan sedang terjadi. Bahwa siapa pun yang sedang datang atau muncul ke tengah-tengah orang percaya. Dan tandanya adalah orang ini datang dengan tidak membawa ajaran atau doktrin tentang Kristus seperti yang sudah saya jelaskan pada ayat sebelumnya. Kata datang, dalam bahasa Yunaninya adalah φέρει yang memiliki bentuk Present Active Indicative orang ke-3 tunggal[26], yang dapat diterjemahkan sebagai he is bearing, atau dalam bahasa Indonesianya dia sedang membawa. Namun imbuhan kata penghubung οὐ membuat kata kerja ini menjadi sebuah kalimat negative. Artinya kegiatan ini sungguh-sungguh disadari oleh Rasul Yohanes bahwa orang yang hendak mengajarkan ajaran lain dari kekristenan ini sedang datang, dan diikuti dengan kegiatan tidak membawa ajaran Kristus.
            Kemudian dengan keras Rasul Yohanes memerintahkan kepada para pembaca surat ini untuk tidak menerima para penyesat ini untuk masuk ke dalam rumah mereka atau memberi salam. Kata tidak menerima dalam bahasa Yunaninya adalah μὴ λαμβάνετε yang memiliki bentuk Present Active Imperative orang ke-2 tunggal,[27] yang memiliki arti you don’t receive dan bahwa perintah ini harus dilakukan secara terus menerus. Artinya perintah untuk tidak menerima para penyesat ini harus terus menerus dilakukan oleh orang percaya. Orang-orang percaya tidak boleh menerima mereka masuk ke dalam rumah mereka, ataupun memberi salam. Kegiatan memberi salam ini sangat berkenaan dengan sebuah penyambutan dengan gembira, sebab ditinjau dari bahasa Yunaninya χαίρειν yang berarti greeting, dan juga bisa diartikan glad[28] dimana penyambutan mereka juga diikuti dengan rasa gembira. Menjadi sebuah kebiasan yang umum berlaku pada saat itu, bahkan mungkin berlangsung sampai saat ini bahwa ketika para penyesat ini hendak menyampaikan beritanya atau ajarannya maka mereka akan datang ke rumah-rumah orang yang menjadi sasarannya.[29]
            Dalam sebuah komentar dari Utley, ia menjelaskan bahwa orang-orang percaya dihimbau untuk tidak mengidentifikaikan dirinya dengan orang yang “seolah-olah Kristen” ini. Sebuah tanda kecil dari persekutuan bisa disalah artikan sebagai persetujuan. Banyak orang yang mengaku Kristen, tetapi dalam hal upaya untuk berbagi kita harus ramah tamah dan melibatkan diri dalam percakapan. Namun para pemimpin Kristen dihimbau untuk waspada terhadap pengajaran mereka dan mereka berfungsi untuk mencegah ajaran ini merasuk ke dalam ajara yang sehat.[30]

Ayat 11
            Ayat ini bisa dikatakan hanya sebagai pengulangan dari ayat sebelumnya saja, dan menjelaskan dampak yang diakibatkan. Kata pertama dari ayat ini menggunakan sebuah kata penghubung sebab, yang dalam bahasa Yunaninya adalah γὰρ yang memiliki fungsi untuk express cause, explanatory for, inferential certainly, continuation or conection indeed.[31] Namun dalam hal ini fungsi dari γὰρ lebih tepat untuk menyatakan express cause yakni mengekspresikan penyebab.
            Kemudian hal ini dipertegas dengan λέγων αὐτῷ dan χαίρειν. Bahwa kedua kata berbahasa Yunani ini masing-masing memiliki arti berturut-turut berkata kepadanya[32], dan bersukacita[33]. Artinya ketika orang percaya menyambut dengan gembira ajaran sesat yang diberikan oleh para penyesat ini, maka mereka juga mengambil bagian dalam perbuatan yang jahat. Dalam hal ini perbuatan adalah lebih tepat diartikan sebagai pekerjaan, ditinjau dari bahasa Yunaninya ἔργοις yang lebih condong memiliki arti yang demikian.[34] Gill berkomentar bahwa menyambut mereka berarti mengharapkan nasib yang baik, dan sukses dalam pelayanan, atau dalam sebuah rasa persahabatan dalam persekutuan (κοινωνεῖ) dengan mereka.[35]

B. Sintesis
            Rasul Yohanes menghimbau kepada para pembaca suratnya untuk menolak ajaran palsu dari gnostik yang berusaha untuk mengajarkan ajaran lain yang bukan ajaran Kristus. Ajaran ini berusaha untuk menyesatkan orang percaya agar mereka meninggalkan iman mereka. Para penyesat ini dengan anggapannya berusaha untuk mengelabui orang percaya dengan iming-iming berusaha untuk meluruskan kekristenan dan membuat derajatnya terangkat, padahal sesungguhnya ajaran itu sangat bertentangan dengan prinsip-prinsip kekristenan dan ajaran Kristus yang sesungguhnya. Yohanes juga menghimbau kepada para pembacanya untuk tetap tinggal di dalam ajaran Kristus, yakni bahwa Dia adalah Allah yang benar-benar menjelma menjadi manusia, baik dan keilahian dan kemanusiaan-Nya, bahwa Ia dilahirkan, menderita, mati, bangkit, dan naik ke surga untuk duduk di sebelah kanan Allah Bapa, dan akan datang sebagai Hakim untuk menghakimi semua orang.
            Mereka yang melangkah keluar dari ajaran Kristus, yakni dengan menganggap pengajaran asing itu lebih baik maka sesungguhnya orang itu tidak memiliki baik Bapa maupun Anak, seperti para penyesat yang mengajarkan ajaran asing itu kepada mereka. Orang-orang ini tidak akan memperoleh upah-Nya. Maka untuk memperoleh upah penuh di dalam Kristus, orang harus tetap tinggal di dalam kasih-Nya.

Penutup
            Pada bagian penutup saya akan menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian yang saya cantumkan di atas.
Daftar pertanyaan penelitian:
1) Siapakah antikristus itu?
            Antikristus adalah orang yang menyangkal Yesus yang berarti menyangkal Bapa juga. Yang menyangkal Anak berarti menyangkal Bapa, sebab Bapa yang mengutus Anak jadi menolak Anak berarti menolak Bapa yang mengutus. Setiap orang yang tidak mengakui Kristus sebagai Tuhan adalah antikristus yang berarti melawan Kristus. Masalah ini sudah ada semenjak suratnya yang pertama entah kemana pun surat itu ditujukan oleh Yohanes (kemungkinan Efesus, dan sekitarnya), bahwa pengajaran gnostik begitu kuat mempengaruhi kekristenan dan banyak menyesatkan orang percaya sehingga mereka meninggalkan iman pada Kristus. Dalam konteks Surat 2 Yohanes ini, antikris lebih condong kepada penganut dan pengajar ajaran gnostik sendiri, sekalipun tidak disangkal bahwa semua orang yang menolak Kristus adalah musuhnya (antikristus).
2) Mengapa para penyesat tidak mengakui Yesus sebagai manusia?
            Para penyesat ini yakni penganut gnostik tidak mengakui Kristus sebagai manusia. Alasannya sangat jelas, sebab akar pemikirannya dipengaruhi oleh pemikiran dualistic helenis yang diajarkan oleh seorang filsuf terbesar dari Yunani yakni Plato, bahwa tubuh duniawi adalah jahat dan roh adalah baik. Sehingga untuk mencapai kesempurnaan di dalam roh yang baik itu maka tubuh yang jahat harus memiliki pengetahuan sebanyak-banyaknya untuk mencari keselamatan, baik itu tindakan yang bermoral maupun yang amoral. Sehingga tidaklah mungkin suatu roh yang baik itu dapat bersatu dengan tubuh yang jahat karena natur keduanya sangat bertolak belakang. Hal inilah yang menjadi alasan dalam pemikiran mereka bahwa tidak mungkin Kristus yang adalah Allah menjadi manusia dan Yesus hanya menggunakan tubuh semu selama berada di dunia, paham ini dianut dalam pengajaran doketisme.
3) Apa yang telah dikerjakan?
            Dalam hal ini, Rasul Yohanes berkata kepada para pembacanya agar apa yang telah dikerjakan oleh “kami” yakni Yohanes dan rasul-rasul lainnya yakni pemberitaan tentang Kristus, ajaran (doktrin) tentang Kristus bahwa Ia dan Bapa adalah satu, sebab Anak berada dalam Bapa dan Bapa di dalam Anak. Sehingga barangsiapa menolak Anak, ia tidak memiliki Anak maupun Bapa, dan hal ini berdampak pada hilangnya upah yang seharusnya mereka peroleh.
4) Apa arti dari upah sepenuhnya?
            Upah berasal dari bahasa Yunani, μισθὸν  yang secara harafiah berarti hasil dari perbuatan. Dalam hal ini bisa diartikan sebagai hadiah dari ketaatan orang percaya terhadap apa yang telah mereka pertahankan dan mereka tidak mengalami kehilangan iman terhadap Kristus. Upahnya tentu saja memperoleh hidup yang kekal, dan bersama-sama dengan Kristus, sebab Tuhan sendiri berkata bahwa Ia menyediakan tempat agar dimana Ia berada kita pun berada (Yoh. 14:2-3).
5) Apa maksud dari memiliki Bapa maupun Anak?
            Tidak memiliki Bapa sama dengan tidak memiliki Anak, artinya menolak Anak yang diutus oleh Bapa, berarti menolak pengutus-Nya juga. Sehingga orang itu tidak memiliki Anak dan tidak memiliki Bapa juga, sebab seseorang tidak hanya bisa ingin memiliki Bapa saja, atau Anak saja. Jika seseorang tidak percaya kepada Anak yang diutus oleh Bapa dengan kedua natur-Nya yang ilahi dan manusiawi, maka orang tersebut secara otomatis tidak percaya kepada Bapa yang mengutus-Nya. Orang tersebut tidak mungkin mendapat keberbagian di dalam baik Anak maupun Bapa.
6) Apa maksud dari memberi salam?
            Memberi salam berasal dari bahasa Yunani χαίρειν yang berarti sebuah salam dengan rasa bahagia. Artinya ketika orang percaya melihat para penyesat ini datang, dan menyambut dengan terbuka dan bergembira atas kedatangan mereka, artinya mereka menerima dengan gembira berita atau maksud yang hendak disampaikan atau diberikan dari penyesat-penyesat itu. Dalam hal ini dapat dilihat secara jelas bahwa ketika menerima berita atau pesan yang disampaikan oleh para penyesat maka secara otomatis mereka ikut terlibat dalam berita yang jahat itu, sekalipun mereka tidak menyebarkannya tetapi sesungguhnya mereka menerimanya.
7) Apa yang dimaksud dengan mendapat bagian dalam perbuatan jahat?
            Ketika orang percaya menerima dan menyambut dengan gembira berita dan ajaran yang disampaikan oleh para penyesat ini maka sesungguhnya mereka mendapat bagian dalam perbuatan jahat mereka. Tentu saja mendapat bagian dalam hal ini berarti mereka akan kehilangan keselamatan mereka, sebab ketika mereka menerima ajaran ini dalam hidup mereka, maka mereka kehilangan baik Bapa maupun Anak. Dalam masa itu, tidak mungkin orang yang menerima orang tersebut di dalam rumahnya tidak menerima apa yang diajarkan, sebab secara otomatis dikatakan bahwa mereka setuju terhadap perbuatan mereka.

Refleksi
            Dewasa ini kehidupan kekristenan tentu banyak diperhadapkan pada banyak hal yang tentunya menyerang kekristenan dari segi pengajaran. Banyak kaum-kaum gnostik, seperti Mormon, Saksi Jehova, maupun bidat-bidat lainnya yang berusaha untuk menghancurkan iman Kristen dengan pengajaran. Belum lagi dari dalam kekristenan sendiri, seperti kelompok liberal yang sebagai sudah cenderung meragukan keilahian dan kemanusiaan Yesus. Belum lagi dari kelompok Islam yang menganggap bahwa Yesus adalah manusia yang mulia semata, maupun para ilmuwan yang berusaha menggoyahkan dengan ilmu-ilmu yang menggunakan rasio begitu rupa sehingga tidak sedikit orang percaya yang mulai goyah imannya, atau bahkan meninggalkannya.
            Hal ini bukan hanya dirasakan oleh orang percaya di dunia modern ini, tetapi juga oleh Rasul Yohanes yang begitu menyadari bahwa bidat-bidat gnostik ini merasuki kekristenan begitu rupa dengan tujuan membuat orang percaya kehilangan keselamatannya. Tentu kita sebagai orang Kristen masa kini, sungguh bersyukur kepada Tuhan bahwa di dalam Firman-Nya yang berwibawa, kita sudah diajarkan dan dihimbau bagaimana cara untuk tetap teguh berpegang kepada Injil, dan menolak gnostikisme ini masuk ke dalam kekristenan sama sekali.
            Oleh karena itu sebagai orang percaya, kita harus benar-benar meresapi apa yang dilakukan dan dikaryakan Allah dalam diri putra-Nya, Yesus Kristus yang sungguh-sungguh melakukan karya keselamatan bagi kita orang-orang hukuman yang dibebaskan. Ilmu pengetahuan, siksaan, maupun apapun kiranya jangan menjauhkan kita dari kasih dan persekutuan dengan Kristus. Mengasihi Tuhan dengan iman yang teguh, dengan kepercayaan yang sangat kuat dan tidak terombang-ambingkan oleh pengajaran asing, kekayaan, atau pun hal-hal yang lain, sehingga kita memperoleh upah kita kelak yakni keadaan bersama Dia untuk selama-lamanya.





Daftar pustaka:
1.      Morris, L., Teologi Perjanjian Baru. Malang: Gandum Mas. 2006.
2.      Ensiklopedi Alkitab Masa Kini vol. 1.  Jakarta: YKBK, 2011.
3.      Ensiklopedi Alkitab Masa Kini vol. 2.  Jakarta: YKBK, 2011.
4.      Software Bible Works 8
5.      Software E-Sword
6.      Software SABDA
7.       Stephen S. Smalley, J., World Biblical Commentary: 1,2,3 John. Texas: Word Books, 1984.
8.       Tafsiran Alkitab Masa Kini 3: Matius-Wahyu.  Jakarta: YKBK, 1983.
9.       Utley, B., Tafsiran Injil dan Surat Yohanes. Texas: East Texas Baptist University, 1996.
10.   Albert Barnes Commentary
11.   Jamieson, Fausset’s and Brown Commentary
12.   Adam Clarke’s Commentary
13.   John Gill’s Exposition
14.   Vincent’s Word Study



[1]ὅτι“ dalam BYM Morphology + Gingrich, Software Bible Works 8.
[2] Lihat Barnes Commentaries “2 John 1:7”, dalam Software E-Sword
[3]πλάνος“ dalam BYM Morphology + Gingrich, Software Bible Works 8.
[4] Pandangan mitologis tentang penyelamatan tidak mempunyai kait hubungan dengan PL (yg ditolak atau diabaikan), dan mengurangi pengertian dari fakta-fakta historis tentang jabatan pelayanan, kematian, dan kebangkitan Yesus. Dan pandangan tentang Allah dan manusia yg dinyatakan Gnostik sering menuntun kepada penyangkalan terhadap kenyataan penderitaan Kristus, dan kadang-kadang juga terhadap inkarnasi. Penciptaan adalah sesuatu yg kebetulan, suatu kesalahan, bahkan suatu tindakan kedengkian dari sesuatu yg anti-allah.
[5] “2 John 1:7”, Clark Commentaries dalam Software E-Sword
[6] Aorist Active Indicative berfungsi untuk menyatakan suatu kegiatan yang telah selesai, dimana subjek sendiri yang melakukan kegiatan tersebut. Stephano Ambesa, Diktat Bahasa Yunani (Jakarta: BPH – GBI, 2006), 18.
[7] βλέπετε“ dalam BGM Morphology + Gingrich, Software BibleWorks 8.
[8] “2 Yohanes 1:8” dalam Clark Commentary, Software E-Sword.
[9]εἰργασάμεθα” dalam BGM Morphology + Gingrich, Software BibleWorks 8.
[10] Fungsi dari voice middle adalah untuk menyatakan subjek melakukan kegiatan untuk diri sendiri, S. Ambesa, Diktat Bahasa Yunani (Jakarta: BPH GBI, 2006),18).
[11] Pengetikan kata “ye” dalam google translate, dalam nomor strong.
[12] “απολεσωμε” dalam BGM Morphology + Gingrich, Software BibleWorks 8.
[13] “2 Yohanes 1:8” dalam Clark Commentaries, Software E-Sword.
[14] Leon Morris, “Tafsiran Surat 2 Yohanes” dalam Tafsiran Alkitab Masa Kini 3: Matius-Wahyu, penerjemah F. Ukur (Jakarta: YKBK, 1983), 910-912.
[15]προάγων” dalam BGM Morphology + Gingrich, Software BibleWorks 8.
[16] “Transgreeseth”, Jamieson, Faussets & Brown Commentary, Software E-Sword.
[17]μένων dalam BGM Morphology + Gingrich, Software BibleWorks 8.
[18] “2 Yoh. 1:9”, John Gill’s Exposition, Software E-Sword.
[19] Leon Morris, Teologi Perjanjian Baru (Malang: Gandum Mas, 2006), 401.
[20] Leon Morris, “Tafsiran Surat 2 Yohanes” dalam Tafsiran Alkitab Masa Kini 3: Matius-Wahyu, penerjemah F. Ukur (Jakarta: YKBK, 1983), 910-912.
[21] Stephen S. Smalley, J., World Biblical Commentary: 1,2,3 John. Texas: Word Books, 1984. Dalam hal ini, Stephen Smalley mengaitkan hubungan antara antikristus dengan akhir zaman, dimana akhir zaman sendiri memiliki beberapa aspek untuk ditafsirkan.
[22]εἴ ” dalam BGM Morphology + Gingrich, Software BibleWorks 8.
[23] Bob Utley, Tafsiran Injil dan Surat Yohanes (Texas: East Texas Baptist University, 1996), 336.
[24] Leon Morris, “Tafsiran Surat 2 Yohanes” dalam Tafsiran Alkitab Masa Kini 3: Matius-Wahyu, penerjemah F. Ukur (Jakarta: YKBK, 1983), 910-912.
[25]ἔρχεται dalam BGM Morphology + Gingrich, Software BibleWorks 8.
[26]φέρει dalam BGM Morphology + Gingrich, Software BibleWorks 8.
[27]λαμβάνετε” dalam BGM Morphology + Gingrich, Software BibleWorks 8.
[28]χαίρειν”dalam BGM Morphology + Gingrich, Software BibleWorks 8.
[29] “2 Yoh. 1:10” dalam Gill’s Commentary, Software E-Sword.
[30] Bob Utley, Tafsiran Injil dan Surat Yohanes (Texas: East Texas Baptist University, 1996), 336.
[31]γὰρ” dalam BGM Morphology + Gingrich, Software BibleWorks 8.
[32]λέγων” dalam BGM Morphology + Gingrich, Software BibleWorks 8.
[33]χαίρειν” dalam BGM Morphology + Gingrich, Software BibleWorks 8.
[34]ἔργοις BGM Morphology + Gingrich, Software BibleWorks 8.
[35] “2 Yoh. 1:11” dalam John Gill’s Commentary, Software E-Sword.

No comments:

Post a Comment