Wednesday, October 15, 2014

HUKUM TAURAT DAN ANUGERAH

Hukum Taurat

1.      Taurat berfungsi bukan saja sebagai sebuah ajaran atau hukum tapi sebagai patokan praktis hal-hal normatif bagi sebuah perbuatan atau karya. Pengajaran dilakukan di Bait Suci, dan merupakan hal yang wajib untuk datang ke sana.
2.      Matius 5:18 à Iota berbicara mengenai pribadi Kristus (diri-Nya sendiri). Hukum Kristus menggenapi Hukum Taurat, dan Hukum Kristus jauh lebih sulit daripada Hukum Taurat. Dengan Hukum Taurat seseorang tahu dosa, tapi hukum Taurat sendiri tidak menyelesaikan dosa. Yang sempurna yang datang yang menyelesaikan dosa, maka Yesus yang sempurna yang dapat menyelesaikan dosa. Dan di atas kayu salib Ia berkata tetelestai yang artinya sudah genap.
3.      Hukum yang terutama dalam Taurat dalam Matius 5:12 adalah mengasihi. Kasih kepada Allah sebagai yang pertama dan utama, dan kasih kepada manusia sebagai yang tidak kalah pentingnya dengan hukum pertama. Tidak kalah penting karena mengasihi sesama direalisasikan dengan mengasihi manusia. Jadi tidak mungkin seseorang mengasihi Allah tetapi dia membenci sesamanya.
4.      Prinsip hukum Taurat tetap dilaksanakan dalam iman Kristen, tetapi direformulasi dan di revitalisasi dalam diri Kristus sendiri karena Ia telah menggenapinya.
5.      Iman adalah segala sesuatu yang didasari pada Firman dan dengan tujuan pada Kristus.
6.      Penyerahan kepada Kristus yang menjadi tujuan, sebab pusat kehidupan Kristen adalah Kristus
7.      Orang Libertini: orang yang menganggap dirinya memiliki pengetahuan yang lebih banyak tentang Taurat, namun kelompok tersebut kalah oleh Stefanus. Sehingga mereka mulai menghasut untuk membunuh Stefanus.
8.      Roma 10:4 = Kristus adalah kegenapan hukum Taurat sehingga kebenaran diperoleh oleh setiap orang percaya. Kristus datang bukan untuk meniadakan Taurat tapi Ia sendiri yang melakukannya dengan sempurna dan menggenapinya.
9.      Hukum Taurat dilandasi oleh kasih karunia. Karena kasih karunia, Allah memanggil Abraham dari kegelapan orang kafir dan untuk memenuhi janji-Nya kepada Abraham, maka Allah membebaskan Israel dari Mesir. Maka dikatakan bahwa Hukum Taurat berlandaskan pada kasih karunia.
10.  Hukum Taurat diungkapkan atas dasar penebusan dan bukan sebagai dasar penebusan. Artinya sebagai pedoman untuk berterima kasih untuk keselamatan yang Allah berikan dan bukan cara memperoleh keselamatan. Di tangan Kristus dan tentunya Roh Kudus, hukum taurat tidak lagi memperhamba manusia (Gal 5:1b), tetapi memberikan kebebasan yang baru mereka peroleh dengan bertanggung jawab.
11.  Hukum Taurat memperlihatkan kasih karunia Allah. Artinya sebagai pemberi Hukum, Allah menyatakan diri-Nya. Kesadaran akan kasih Allah membangkitkan kasih sebagai respon kepada-Nya yang dinyatakan dengan saling mengasihi dan menuruti perintah-Nya.
12.  Hukum taurat menjanjikan kasih karunia Allah atau kasih karunia yang menyelamatkan.
13.  Kristus telah benar-benar menggenapi Hukum Taurat dengan kematian-Nya. Satu Iota tidak akan dibatalkan sebelum Kristus melaksanakan semua misi-Nya. Apabila Kristus belum menggenapi taurat secara sempurna dengan mati di kayu salib, walau sampai langit dan bumi lenyap Taurat tidak akan ditiadakan dan artinya tetap ada.
14.  Tulus ikhlas tidak lagi ada kemunafikan, tidak lagi ada kebohongan.
15.  Kristus yang telah menggenapi hukum taurat dan kita hanya melalui iman percaya kepada Kristus maka kita telah berkenan kepada Allah. Ketika dulu orang Yahudi untuk berkenan kepada Allah mereka melakukan Taurat, tetapi orang Kristen hanya dapat berkenan kepada Allah melalui Hukum Kristus.
16.  Hukum Taurat memang tidak ada lagi tetapi taurat sendiri tidak batal. Dimana taurat sendiri mencapai penggenapannya dalam Kristus. artinya penggenapan sendiri hanya dapat dicapai melalui Kristus. Sehingga Hukum Kristus yaitu Hukum-Nya sehingga dibebaskan dari hukum taurat dan menjadi merdeka. Merdeka berarti untuk melayani Tuhan, dan merdeka dari kutuk.
17.  Jika taurat mencakup kepenuhan kehendak Allah maka ketaatan penuh akan taurat akan membawa pada kehidupan (Rom 7:10). Artinya mereka yang melakukan taurat akan dibenarkan (Rom 2:13). Akan tetapi manusia perlu anugerah kasih Allah, karena tidak seorang pun yang mampu melakukan ketaatan penuh terhadap taurat.
18.  Orang Kristen harus memandang hukum Taurat pada penggenapannya yaitu Kristus sendiri.
Anugerah
1.      Anugerah berasal dari kata kharis yang dalam TB diterjemahkan sebagai kasih karunia atau kemurahan hati Allah yang tidak pantas diterima oleh orang yang layak dihukum.
2.      Istilah ini dipakai untuk mengungkapkan sikap Allah yang menyediakan keselamatan bagi manusia, teristimewa dalam misi Yesus.
3.      Anugerah berbicara tentang pengorbanan Kristus khususnya untuk misi-Nya. Berkat yang diberikan secara cuma-cuma tanpa memperhitungkan jasa apapun dari pihak Allah terhadap pihak manusia.
4.      Konsep anugerah (kharis):
    1. Injil Sinoptik:
·         Teks ini tidak berbicara tentang anugerah Allah yang diberikan cuma-cuma kepada Kristus, tetapi Allah memberikan kasih karunia cuma-cuma melalui Kristus yang merupakan kasih karunia itu sendiri (Luk 2:40; 52).
·         Anugerah mendasari segala perbuatan Allah dengan umat-Nya dalam hal keselamatan. Anugerah Allah berbicara secara jelas dalam Injil Sinoptik terutama tentang Kerajaan Allah.
·         Dalam kitab-kitab ini penuh dengan nasihat-nasihat etis yang memberikan banyak tuntutan kepada warga kerajaan Allah, seperti khotbah di Bukit. Namun satu hal yang perlu ditekankan adalah bahwa tuntutan ini bukanlah syarat masuk menjadi anggota Kerajaan Allah sebab itu diberikan secara Cuma-Cuma oleh Allah kepada orang yang dikehendaki-Nya, tetapi tuntutan tersebut merupakan ciri utama seorang yang masuk termasuk dalam anggota Kerajaan Allah.
·         Yang menjadi pertanyaan kemudian apakah seseorang yang telah menjadi warga Negara Kerajaan dapat kehilangan statusnya tersebut apabila diperhatikan pada aspek kekinian? Oleh karena itu kita harus melihat pada contoh perumpamaan:
Ø  Perumpamaan tentang penabur (Mat. 13:1-9, 18-23; Mrk 4:3-9, 14-20; Luk. 8:4-8, 11-15). Di sini kita lihat bahwa benih adalah firman tentang Kerajaan Allah, sedangkan tanah berbicara tentang orang-orang yang menerima. Kemudian yang menjadi pertanyaan adalah mengapa orang yang menerima benih tersebut ada yang di kemudian hari menjauh dari Allah dan kehilangan keselamatan oleh sebab menolak Firman? Oleh karena itu kita harus melihat bahwa apakah iman tersebut adalah benar-benar iman yang sejati dari tanah-tanah tersebut. Dalam hal ini kata percaya (iman yang menyelamatkan) seperti yang terdapat pada Lukas 8:13, tidak berbicara tentang penyerahan Kristen yang penuh.
Ø  Matius 13:36-43 yang berbicara tentang lalang adalah berbicara tentang dunia. Kerajaan Allah bukanlah campuran dari yang baik dan jahat dan kemudian yang jahat akan didepak. Tetapi ada perbedaan yang begitu mencolok antara benih yang baik dan lalang, meskipun mereka terlihat samar-samar baik yang baik atau yang jahat.
Ø  Matius 13:47-52, tidak berbicara tentang pihak yang jahat yang kemudian dibuang sekalipun mereka telah menerima anugerah ilahi, tetapi memang karena mereka sungguh-sungguh tidak pernah menerima anugerah itu dan seakan-akan atau samar-samar seperti lalang yang baik tadi.
Ø  Perumpamaan tentang perkawinan (Luk. 14:16-24) memperlihatkan dua sisi yakni prakarsa dari pihak Allah dan tanggung jawab dari pihak manusia yang harus berjalan berbarengan untuk seperti menyambut undangan dengan membutuhkan penerimaan dari undangan sebagai syarat masuk ke dalam pesta.
Ø  Matius 22:1-14 menyimpulkan bahwa orang yang mengandalkan kekuatannya sendiri tidak mendapat bagian di dalam keselamatan yakni yang tidak berpakaian pesta.
Ø  Luk 15:11-32 --> perumpamaan tentang anak yang hilang menyatakan bahwa ayah dari si anak memberikan anugerah yakni kesediaan menerima kembali anak yang bersalah sekalipun anak tersebut tidak berbuat apa-apa.
Ø  Mendukakan Roh Kudus yakni mengeraskan hati dan menutup pintu hati dengan menolak perbuatan baik yang dikerjakan Allah dan mengatakannya berasal dari Iblis, maka sesungguhnya tidak mungkin anugerah dapat diterima dan sampai akhir hidupnya tanpa pertobatan orang tersebut akan mati dalam menolak kebenaran dan sebagai akibatnya adalah akibat dosa yang tidak terampuni.
Ø  Luk 11:9-13 & Mat 7:7-12 --> Allah akan memberi anugerah ketika manusia meminta, yang berarti sekalipun Allah memberikan pemberian tanpa memperhitungkan jasa manusia, tetapi manusia bertanggung jawab untuk berolehnya.
Ø  Matius 3:7-12 tidak berbicara tentang orang percaya dapat menghasilkan buah yang jahat.
Ø  Lukas 18:1-8 ketika berbicara tentang hakim yang lalim maka iman merupakan sesuatu yang menjadi pemberian Allah , dan Lukas memperingatkan bahwa umat Allah harus bertahan dalam iman dan doa.
b.      Injil Yohanes
·         Firman Tuhan adalah Terang sesungguhnya yang menerangi setiap orang (Yoh 1:19) yang memperlihatkan pentingnya karya Allah dalam dunia. Penyingkiran kegelapan adalah anugerah Allah yang berpusat pada Allah bagi penebusan yang sepenuhnya terjadi atas prakarsa-Nya sendiri (1:14).
·         Kelahiran kembali seperti yang dikatakan kepada Nikodemus bahwa harus lahir dari Roh menjelaskan bahwa tidak seorang pun yang secara jasmani dapat menetapkan kelahirannya sendiri begitu juga dengan hal rohani yang merupakan karunia Allah sebab Allah memberikan-Nya kepada orang yang dikehendaki-Nya.
·         Tindakan Anak dan Bapa bersama-sama sebagai sebuah prakarsa Mereka sendiri tanpa adanaya tindakan manusia yang melandasi perbuatan anugerah tersebut.
·         Seseorang yang sungguh-sungguh percaya tidak mungkin murtad, sebab Yudas Iskariot tidak pernah menjadi murid Yesus yang sejati yang berserah kepada-Nya melalui imannya.
·         Seorang murid yang sejati tidak dapat dilepaskan dari tanggung jawab terhadap iman-Nya yang membuktikan dirinya adalah pengikut Kristus. Dalam hal ini tanggung jawab diemban oleh manusia, namun seorang murid yang sejati pasti melakukan tanggung jawab ini (pemilihan Allah).
c.       KPR
·         Anugerah dilihat sebagai hadiah istimewa yang dapat dikenali dalam orang yang memilikinya (4:33; 11:23).
·         Orang-orang Kristen adalah orang-orang anugerah artinya orang-orang yang telah menerima anugerah Allah.
·         Keselamatan dijamin karena pekerjaan Kristus dan disadari sebagai pemberian anugerah yang bukan hanya diterima oleh orang Yahudi tetapi juga orang non-Yahudi (15:11).
·         Anugerah sangat erat kaitannya dengan pilihan Allah dan hal tersebut sangat mengacu kepada predestinasi. Kuasa Allah telah mengatur segala sesuatu untuk melaksanakan rencana keselamatan-Nya. Allah sendirilah yang memprakarsai keselamatan.
d.      Surat Paulus
·         Keselamatan yang diterima oleh manusia adalah anugerah Allah, seperti yang terdapat di dalam surat Paulus lainnya misalnya "Allah telah memanggil orang percaya oleh anugerah" (Gal 1:6, 15), anugerah-Nya yang mulia dikaruniakan-Nya kepada kita (Ef. 1:6-7; Flp 1:7; Kol 1:5; Ef 4:7).
  • Orang-orang di Galatia begitu cepat berbalik dari Dia yang oleh karena anugerah Kristus telah memanggil mereka (Gal. 1:16) dan berbalik kepada injil lain. Anugerah yang dimasksud adalah injil yang telah diberitakan oleh Paulus dan ia sendiri tidak menolak anugerah Allah (Gal 2:21).
  • Pilihan Allah yang penuh anugerah: kalau berbicara mengenai anugerah maka tidak terlepas dari predestinasi, tema mengenai predestinasi secara terinci diuraikan dalam Surat Roma. Ada empat ciri yang disimpulkan dari Roma 8:28-30, sbb:
§  Allah memelihara setiap orang yang mengasihi dan yang telah dipanggil-Nya (Rom 8:28). Dalam arti bahwa Allah menyertai orang-orang percaya dalam segala waktu. Allah mengetahui semuanya dari semula predestinasi (Rom 8:29).
§  Ditentukan dari semula, dipanggil dan dibenarkan serta dimuliakan, ini dimaksudkan agar menjaga anggapan bahwa manusialah yang dapat menentukan siapa yang ditentukan Allah dari semula.
§  Allah yang menetapkan dan memprakarsai keselamatan tersebut. Anugerah diberikan kepada semua orang tetapi bagaimana manusia meresponi anugerah tersebut (1 Tes 2:13). Ia akan meneguhkan mereka sampai pada kesudahannya berdasarkan kasih setia-Nya (1 Kor. 1:8-9; 1 Tes 5:24).
·         Kemungkinan murtad: mereka yang terikat dalam daging yang tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. Sehingga tidak mungkin orang percaya bisa gagal menerima keselamatan sebab semua yang menjadi milik-Nya akan menyalibkan daging dan hawa nafsunya. Dalam 2 Kor 13:5. orang-orang yang menyadari bahwa Kristus diam dalam dirinya pasti akan lulus ujian itu sehingga semua ini juga tergantung pada tanggung jawab manusia.
·         Keseimbangan antara kedaulatan Allah dan tanggung jawab manusia itu yang menjadi pemikiran Paulus, jadi predestinasi bukanlah hasil spekulasi (untung-untungan) melainkan keyakinan batin. Kemungkinan murtad bukan sesuatu yang mengganggu pikirannya tetapi ia menegaskan betapa perlunya bertekun di dalam iman.
e.       Surat Ibrani
·         Ibrani menegaskan prakarsa Allah dalam keselamatan (2:9), anugerah adalah kodrat dari Allah
·         Surat Ibrani mengandung nats peringatan:
·   Ibrani 2:1-4, terbawa arus bukan berbicara tentang penolakan yang disengaja, melainkan sesuatu yang tidak tertolong lagi. Maka penulis Ibrani menganggap perlu untuk mempertahankan imannya dan menyadari bahaya dari kemurtadan itu benar-benar ada.
·   Ibrani 3:7, ada peringatan "waspadalah".. Hati yang jahat (Ibr 3:12; Mzm 95:7-11), jadi jelas bahwa murtad setara dengan hati yang dikeraskan sehingga kebal kepada pengaruh Roh Kudus.
·   Ibrani 6:4-8, mungkin ini yang paling ekstrim, karena penulis membayangkan seseorang yang telah pernah mengecap kebaikan Tuhan, mengecap karunia sorgawi. Jika orang ini mengalami pemurtadan maka pemulihan menjadi mustahil. Namun kepastian tentang keselamatan dalam Kristus adalah sesuatu yang pasti (11).
·   Ibrani 10:26-31, siapa saja dalam pembicaraannya yang merendahkan pengorbanan Krsitus menempatkan dirinya di luar lingkungan pertobatan. Menolak anugerah yang merupakan pekerjaan Roh adalah dosa yang tidak terampuni.
·   Ibrani 12:12 dst., nats ini menghimbau agar jangan ada yang menjauhkan diri dari anugerah Allah. Anugerah itu tampak dalam kehidupan bermoral dari orang Kristen.
f.       Surat Yakobus
·         Surat Yakobus memaparkan tentang anugerah memang sangat sederhana, tetapi anugerah itu jgua sangat diperlukan (Yak. 1;17). Pada Yakobus 4:6 secara khusus menjelaskan anugerah; karena kerendahan hati merupakan tanda anugerah, sehingga tidak ada tempat bagi kebanggan atas prestasi manusia segala sesuatu berasal dari anugerah Allah.
g.      Surat 1 Petrus dan Surat 2 Petrus
·         Keselamatan ada terjamin oleh iman. Dalam hal penghambatan orang-orang percaya selalu dihimbau agar bertahan  (1 Pet. 2:21; 4:1), orang-orang percaya pastinya tidak luput dari hambatan tetapi ada pertolongan untuk memampukan mereka dalam bertekun.
·         Kuasa Allah-lah yang telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup (2 Pet 1:3).
h.      Surat Yudas
·         Guru-guru palsu menyalahgunakan anugerah Allah yakni menyingmpangkan dengan sengaja jalan yang benar sehingga mereka tidak benar-benar pernah merasakan anugerah Allah itu. Untuk memuaskan hawa nafsu mereka dengan perbuatan tidak bermoral dan menyangkal satu-satunya penguasa dan Tuhan Yesus Kristus, sehingga mereka tidak memiliki Roh Kudus.
·         Orang-orang percaya yang sejati tidak mungkin terpengaruh karena adanya pertolongan dari Roh Kudus untuk tetap memberikan anugerah-Nya atas mereka.
i.        Surat Wahyu
·         Ditujukan kepada orang-orang percaya yang sedang dicobai agar mereka tetap bertekun.
·         Jemaat di Efesus telah meninggalkan kasih mula-mula sehingga kaki dian-Nya akan diangkat.
·         Surat Wahyu berbicara tentang mereka yang menang dan tetap mempertahankan imannya. Syarat moral juga harus meliputi anugerah yang menyelamatkan ini.

·         Penghakiman tidak menyentuh mereka yang dimeteraikan (9:4), karena materai Allah membedakan umat pilihan-Nya dan bukan. Materai merupakan jaminan bahwa umat Allah menang karena anugerah-Nya.

No comments:

Post a Comment